Selasa, 08 Oktober 2013

Awal Mula Kebangkitan Patifosi Mania

Patifosi “One Heart Until Die”

Walau hujan rintik-rintik tak menghalangi kami untuk mengikuti pertemuan antar sesama anggota patifosi. Satu hati satu tujuan untuk Persipa tercinta. Satu januari dua ribu dua belas (1/1/2012) pukul sembilan pagi menjadi tonggak kebangkitan Patifosi. Tahun baru spirit baru. Bertempat di pendopo kesenian Stadion Joyokusumo sekitar 24 orang yang peduli terhadap kebangkitan supporter wong Pati berkumpul untuk membahas segala hal tentang mulai dari pembentukan korwil, masalah alat music untuk mendukung Persipa hingga pemilihan ketua Patifosi beserta jajaran pengurusnya.
Sebanarnya Patifosi sudah ada sejak dulu namun mengalami kefakuman yang cukup lama karena Persipa jarang berlaga di kandang kita tercinta (Std.Joyo Kusuma).

Tentang siapa yang pertama kali memiliki ide untuk membentuk Patifosi pun masih tanda tanya. Namun kali ini kami semua memiliki tekad yang bulat untuk kembali menghidupkan kembali Patifosi yang sudah cukup lama tidak terlihat.

Pendekatan terhadap supporter lainpun mulai ditingkatkan. Meski baru terbatas di daerah sekitar Lingkar muria namun di masa-masa mendatang diharapkan lebih luas lagi. Diantaranya yaitu menonton pertandingan dulur kita Persiku kudus melawan Persis Solo diajang divisi Utama, dimana SMM, Patifosi dan Pasoepati dapat duduk akur tanpa ada rasa permusuhan. Selanjutnya mengunjungi sodara kita ganster Rembang.

Misi kami sebagai Anak Patifosi adalah membawa misi perdamaian antar supporter di Indonesia. Kami tidak memihak satu kelompok,bagi kami semua adalah sodara.
“Kami tidak ingin mencari musuh Kami ingin mencari Kawan”

Sekitar pukul dua belas pertemuan berakhir dimana pembagian korwil mulai terbentuk diantaranya Patifosi Pantura (pasukan timur raya), BAGEMFOSI (barisan gembong patifosi), Kayen, Winong, Juwana, Patikota, margoyoso dan wilayah lainnya masih menyusul. Sementara Margoyoso sendiri belum mempunyai nama korwil karena belum ada pertemuan dan ketuanya juga belum ditunjuk.
Selanjutnya mas Sukmo ditunjuk sebagai ketua Patifosi. Pertemuan berakhir dilanjutkan sesi foto bersama.


Untuk promosi kami sebagai supporter yang masih belum banyak di ketahui khalayak ramai diantaranya melalui media jejaring social facebook, twitter, youtube juga lewat blog. Meski masih seumur jagung namun kami berharap dengan diadakannya pertemuan ini dapat saling mengakrabkan antar sesama anggota Patifosi demi terwujudnya impian melihat Persipa berlaga di kancah tertinggi sepakbola Indonesia. Perjuangan kami dari nol tak kan sia-sia.

Keep spirit….Patifosi SAHASAMA “One Heart Until Die”
Kalah menang poko’e Persipa!
PERSIPA NOW, TOMORROW AND FOREVER!