Saya akhirnya menemukan fakta menarik, dimana dalam beberapa sumber
menyebutkan kompetisi PSSI pada tahun 1938 jatuh ke tangan Solo (Persis) tetapi
dalam susunan Wikipedia juara ada tahun itu direbut oleh VIJ (Persija). Jelas
kesimpangsiuran ini menimbulkan kebingungan, dan saya sedikit bertanya-tanya
ada apa ditahun 1938.
Fakta menarik tersebut saya dapatkan dari
koran yang bisa dibilang sudah sangat tua dan rapuh, sehingga untuk membalikan
halamannya saja agak sedikit hati-hati kalo tidak mau robek secara ber-class,
ya Koran itu bernama Sin Po, Koran tua dengan pasar pembaca tionghoa termasuk
Koran yang sangat berpengaruh di Ibukota dan Surabaya (di Surabaya hadir dengan
nama Sin Tit Po). Awalnya saya mengira Koran ini pro terhadap Belanda, terbukti
dengan berita yang selalu berat ke VBO (Voetballbond Batvia Omstraken). Dimana
kompetisi VBO selalu menjadi berita di rubrik sport, tetapi diam-diam saya
menemukan berita tentang VIJ, yah walaupun kecil , itu sudah membuat saya
senang.
Selain VIJ, adapula berita tentang timnas kita yang
menjadi Negara asia pertama yang berlagai di Piala Dunia 1938 lengkap beserta
foto. Hindia Belanda saat itu diwakili oleh orang-orang yang bernaung di bawah
bendera NIVU. Ini yang membuat PSSI semakin membenci NIVU lantaran NIVU menipu
PSSI. Ya tentang pengiriman tim ke piala dunia memang seharusnya ditentukan
dengan pertandingan antara PSSI melawan NIVU yang pemenangnya berhak mewakili
Hindia Belanda ke Piala Dunia, NIVU nampkanya mencium gelagat pembangkangan
dari PSSI, takutnya di Piala Dunia nanti, PSSI mengibarkan panji semangat
nasionalisme dalam diri Indonesia bukan Hindia Belanda yang menjadi Negara
satelit dan jajahan kerajaan Belanda.
Oke balik lagi yuk ke VIJ sebagai cikal bakal Persija
nantinya. Yap, sumber yang saya temukan sangat fix, bila dulu saya mendapat
sumber dari tangan kedua, maka hari ini saya mendapatkan sumber dengan mata
kepala saya sendiri. Awalnya saya hampir menduga bahwa memang benar bukan VIJ
juaranya, dimana semifinal VIJ sudah bertemu Surabaya (Persibaja) terlebih
dahulu. Ini sangat tidak sesuai dengan sumber yang banyak menyebutkan VIJ juara
setelah mengalahkan SIVB dengaan skor 3-1 di final, nah itu memang terjadi
tetapi bukan di kompetisi PSSI tahun 1938, itu terjadi di kompetisi NIVU, VBO
berhasil mengalahkan SIVB dengan skor 3-1. Dari situ saya mencoba terus mencari
artikel di Koran itu tentang final Kampeonturnoi PSSI dan
hasilnya..eng..ing..eng.. yaaa VIJ berhasil mengalahkan Solo (Persis) dengan
skor 3-1.
Artikel yang saya liat sendiri adalah fix dan
berhasil mematahkan kegalauan saya tentang kompetisi tahun 1938 ini, bila
kemarin-kemarin saya sempat berfikir Persija hanya juara 8 kali kompetisi PSSI
maka sekarang saya sudah nyaman dengan 9 kali juara kompetisi tertinggi di Indonesia
ini, plus satu kali juara Liga Indonesia tentunya, He..he..
Itu memang masa lalu, masa lalu yang membuat saya
tertarik. Faktor Persija yang membuat saya ingin mengenal tim ini secara lebih
dekat. Bila para hooligan, ultras bahkan para fans biasa saja bisa mengenal
sejarah klub mereka, saya juga ingin mengenal sejarah panjang sebuah
perkumpulan yang bahkan lebih besar dari sekedar klub, Tim Persija.
Besar karena Persija mengayomi beberapa klub yang ada di
Jakarta, besar pula karena banyak pemain hebat dan gelar-gelar fantastis yang
lahir dari tim ini. Apakah kita mengenal semua-semua dari mereka? I don’t think
so..
Bila banyak dari orang lain yang memandang sinis
dengan sejarah ataupun masa lalu, wajar saja. Karena kelemahan bangsa ini adalah
penghilangan sejarah untuk membuat sejarah baru yang mungkin beberapa tahun
kedepan akan hilang dan digantikan sejarah baru. 1938 adalah bukti, hilangnya
sejarah atau kesimpangsiuran sejarah membuat saya sebagai pecinta Persija
merasakan kegalauan yang luar biasa. Beruntung masih ada arsip tersimpan rapi
di lantai 7 di gedung perpustakaan yang sangat sepi pengunjung, dari lantai ini
saya merasa kembali terbang ke tahun-tahun itu, ikut merasakan sukses VIJ
(Persija) yang mungkin orang-orang pada tahun itu tidak memikirkan begitu
susahnya menemukan kembai arsip, dokumantasi dan data jerih payah mereka dalam
menghadirkan gelar ke tanah Ibukota.
V.I.J (PERSIJA) 3-1 Solo (Persis), di Sriwedari Solo
Gol VIJ : Soetjipto, Iskandar, Soetarno
Susunan Pemain V.I.J tahun 1938 :
Roeljaman; Moh. Saridi, A. Gani; Djaimin, Moestari, Soemarno; Soetarno,
Soetjipto, Soetedjo; Iskandar, Oentoeng.
Kamis, 01 Maret 2012
Fakta Menarik Liga Indonesia tahun 1938
14.47.00
No comments
0 komentar:
Posting Komentar