KARANGAN CERPEN
CINTA BERSEMI DI
LAPANGAN BASKET
1.
Basket sebagai kegemaran Nadia
2.
Melalui basket Nadia dapat dikenal orang banyak
3.
Basket mempertemukan Nadia dengan Ridho kakak
kelas yang disukainya
4.
Tanpa teRidhouga Ridho juga menyukai Nadia
5.
Masalah yang mereka hadapi adalah mereka sudah
sama-sama punya pacar
6.
Berkat tantangan dari coach Arya, Ridho dapat
mengajak jalan Nadia
7.
Pada saat di rumah makan suka-suka, Ridho dan
Nadia menjumpai pacar Ridho dan pacar Nadia yang sedang beRidhouaan
8.
Karena hal itu mmereka bertengkar
9.
Nadia memutuskan Galuh
10. Ridho
memutuskan Ratih
11. Perasaan
Ridho dan Nadia sama, kecewa, marah,
emosi, campur jadi Satu
12. Keadaan
seperti ini dimanfaatkan Ridho untuk mengisi kekosongan di hati Nadia
13. Dan
itu semua berhasil, akhirnya Ridho dan Nadia jadian
CINTA
BERSEMI DI LAPANGAN BASKET
Seperti
biasa, setiap hari kamis sepulang sekolah siswa SMA 25 Pati mengikuti kegiatan
pengembangan diri (PD) yang diwajibkan sekolah. Siswa bebas mwmilih
pengembangan diri apa yang diminati sesuai kemampuan, antara lain basket,
voli., badminton, sepak bola, musik, KIR, jurnalis, drama, karate, paskibra,
dan masih banyak yang lain.
Sebut
saja namanya Nadia, seorang siswa kelas X yang sangat menyukai basket dan tak
lain tak bukan dia adalah pemain basket sewaktu masih SMP dan SMA ini Nadia
mengikuti PD sesuai kemampuannya yaitu basket.dengan basket temen Nadia menjadi
banyak. Banyak teman setingkatnya bahkan kakak kelas yang ikut basket yang
mengenalnya.
Setelah
berbulan-bulan mengikuti basket di sekolahnya, tidak disangka-sangka Nadia
menaruh hati kepada seorang cowok yang
juga mengikuti basket dan tak lain dan tak bukan adalah kakak kelasnya
sendiri. Ridho Yudha Prawira yang biasa dipanggil Ridho, cowok yang bias memikat
hati Nadia. Ridho seorang cowok yang mempunyai skill bagus dalam basket,
berkali-kali dia menjadi pemain terbaik sekabupaten Pati yang mewakili
sekolahnya. Dan ternyata Ridho juga mempunyai perasaan yang sama seperti Nadia.
Yang dianggapnya Nadia adalah cewek yang cantik, imut, tomboi, pantang
menyerah, bla bla bla, pokoknya yang beda deh dengan cewek yang lainnya.
Ridho
tak berani mengungkapkan perasaannya itu kepada Nadia. Karena Ridho telah
mempunyai kekasih hati yang juga satu sekolah dan satu angkatan pula dengan
Ridho, sebut saja Ratih namanya. Hari demi hari dilewati Ridho semakin jatuh
cinta dengan Nadia. Bahkan Ridho semenjak ketemu dengan Nadia, pacarnya, Ratih
tak pernah di urusinya lagi. Lama-kelamaan Ridho tak dapat menyembunyikan
perasaannya, dia menceritakan semua perasaannya tentang Nadia kepada pelatih
basketnya yang juga sudah dianggap seperti temannya sendiri yaitu coach Arya.
“ coach, ada
seng mau tak ceritain” mengawali pembicaraannya kepada coach Arya
“ apa to? Ada
apa? Kok kaya’e lagi galau?” balas coach Arya
“ iya coach
emang lagi galau nih”
“Cerita To, aku
kan udah pernah bilang, neg dilapangan aku emang pelatihmu, tapi juga gak nutup
kemungkinan kan neg aku juga bisa jadi temen, kakak bahkan sahabat kalau kamu
lagi ada maasalah, ayo dong cerita ! “kata coach arya meyakinkan ridho untuk
cerita
“coach, sebenere
aku suka sama Nadia” kata ridho kepada coach arya dengan terbata – bata
“ha?
Beneran?tenane? ayo ayo ndang jadian ! entar aku dikasih PJ – PJ” balasan coach
arya kepad ridho dengan sedikit guyonan
“hadeeeh ini
serius coach, gak bercanda”
“hahahaha maaf –
maaf dho, habise shocked aku, kamu bilang gitu. Ya neg suka nembung aja
langsung sama dia, dicoba dulu. Sapa tau dia juga punya perasaan yang sama kaya
kamu. Eh eh tapi kamu udah punya cewe to dho? Ratih kui? Nasehat coach arya
panjang lebar.
“yaitu coach
masalahe, teros pacarku mau tak kemanain gitu neg aku sama nadia? Aku sukane
sama nadia, sayange sama nadia, tapi ya juga mikir perasaan ratih coach.
Hubunganku sama ratih beberapa hari inindak baik kok, dia beberapa kali
kepergok lagi jalan sama cowok” sahut ridho
“owala rempong
itu urusane dho, udah mantepke atimu dulu pilih seng mana, jangan sampe ada
yang tersakiti ya….”
“oke deh,
makasih coach nasehate”
Setelah
mendengar semua cerita dari ridho, coach arya bermaksud untuk mencomblangkan
mereka berdua ridho dan nadia. Dimaksudkan kalo mereka jadian kekuatan basket
SMA 25 PATI akan semakin kuat. Ridho dan nadia sama – sama memegang posisi
shooter dimasing – masing team basket mereka. Karena secara tidak langsung kalo
mereka jadian, mereka akan lebih rajin latihan basket, dapat saling mengajari ,
saling berbagi pengalaman, de el el yang pada akhirnya nanti mereka dapat
menjadi seorang shooter yang handal yang dapat memeperkuat teamnya masing –
masing.
Keesokan
harinya, jadwal mereka latihan basket. Coach arya sengaja memberikan tantangan
kepada mereka berdua, ridho dan nadia untuk lebih mendekatkan mereka.
Tantanganyya adalah masukkin bola ke ring basket atau yang biasa disebut dengan
fitro 10 x, dan pemenangnya adalah yang dapat masukkin bola sebnyak – banyaknya
dalam kesempatan 10 x tersebut. Dan barang siapa yang kalah wajib dan harus
nraktir ataub sekedar ngajak jalan pemenangnya. Akhirnya mereka berdua setuju
dengan tantangan coach arya. Ridho dan nadia saling unjuk kebolehan, mereka
saling menunjukkan kelebihannyaa yang diperoleh selama dilatih oleh coach arya.
Hal inilah yang disukai oleh coach arya. Dengan begini secara tidak langsung
mereka akan dekat dan motivasi mereka akan asyiknya basket akan semakin tinggi.
Dan pada akhirnya tantangan deimenangkan oleh nadia, dengan skor 8 vs 7. Sesuai
perjanjiannya maka ridho ahurs nraktir atau ngajak jalan nadia.
“Nad,
gilaaak jago banget kamu, hadeeh” puji ridho kepada nadia
“hahaha
kakak bisa aja, biasa aja kali kak, coach arya yang ngajari” sahut nadia
“hehehe
sesuai perjanjian yang tadi, aku kan yang kalah, aku mau ngajak kamu keluar,
bisa nggak?” tanya ridho kepada nadia
“eh,
iya ya, kamu yang kalah kok, ya ayolah ikut aja kak” balas nadia
“malem
minggu bisa nad? Sekalian malming gitu”
“ah
kakak ada-ada aja, oke – oke deh kalo gitu”
“aku
jemput kamu ya nad. Eh minta nomer hapemu dong biar gampang”
“oh
iya kak, di catat ya …..085 741 644 767”
“terima
kasih adek”
“oh
iya kak sama – sama yaaa…”
Malam
dimana mereka janjian untuk jalan tiba. Ridho menjemput nadia kerumahnya. Malam
itu nadia tampil beda dari yang biasanya, nadia yang terkenal cuek, tomboi itu
seketika berubah 360°
menjadi cewek yang imut, cantik dan feminim.
“nad,
cantik banget kamu makin ini” gombal ridho kepada nadia
“alah
kak udah deh, ndak usah ngegombal”
“beneran kok nad, kamu malam ini tampil beda dari yang
biasanya, lebih cantik, feminim lagi”
“haduh haduh haduh masih diterusin lagi ngegombalnya,
ayolah buruan pergi, keburu malem kak, hehehe”
“iya adek, emang amu kemana ini?”
“lhoh malah nanya, hadeeeeh.. kemakam aja kali ya”
“eh ni orang bercanda mulu kerjaannya , yauda ayo kita
makan, kamu belum makan kan?” tanya ridho
“hehehe tau aja kak”
Malam
begitu indah,malam minggu dihiasi bulan sabit dengan dikelilingi oleh bintang –
bintang yang bertaburan, berkelap – kelip dilangit. Didukung pula dengan
suasana malam minggu yang banyak dimanfaatkan oelh para remaja untuk
menghabiskan malam minggu bersama sang kekasih hati.
Mereka
akhirnya memutuskan untuk makan dirumah makan suka – suka. Disela – sela mereka
menikamti makanan yang dipesan, ridho mengungkapkan perasaannya kepada nadia.
“nad,
gimana makannya? Enak ndak?”
“eh
iya kak mantep banget, sering – sering kaya gini ya kak”
“hehehe
gampang deg nad, masalah kecil”
“beneran lho kak, neg gak gara – gara coach arya
mungkin malam ndak dapat makanan gratis aku, hehehe”
“hadeh iya iya, eh deg ada yang mau tak omongin sama
kamu”
“apa kak? Ada apa?”
“tapi jangan marah ya….”
“iya iya, apaan si? Bikin penasaran aja”
“hehehe, deg aku mau jujur, sebenere aku suka sama
kamu deg, sayang sama adeg”
Nadia
hanya terdiam, ternyata orang yang disukainya juga memiliki perasaan yang sama
dengan dia
“kok diem deg? Kenapa? Gak boleh?”
“bukannya gitu kak, kamu cowok populer disekolah bisa
suka sama aku, cewek bau kencur, yang lagi aja lulus smp”
“cinta nggak ngenal begituan dek, cinta itu dari hati,
ahrus bisa nerima apa adanya, bukan karena ada apanya”
“hehehe kata – kata yang bijak kak”
‘hadoh terima kasih nad, teros ini gimana? Jujur ya
deg, statusku ini memang amsih puny pacar, tapi aku udah beberapa hari ini los
kontak deg, aku mergoki dia kemaren jalan sama cowok lain, aku ndak mau mutus
dia, aku maune dia yang mutus aku, aku ndak mau nyakiti cewek deg”
“hadeeeh rempong kak, urusanmu ya dirampongke dulu,
aku ndak mau jadi penyebab putusnya kakak sama pacar kakak”
“iya deg, aku juga gak mau digantung kaya gini mulu,
capeg deg”
“hehehe iya kak”
“lha terus, kamu juga punya perasaan ke aku ndak deg?”
“hmmm kasih tau ndak ya?”
“hele ini orang bercanda mulu, kasih tau dong, kasih
tau, haha”
“idiiih maksa”
“adeg serius dong, please”
“hehe, iya kak, aku juga punya perasaan yang sama kaya
kakak, adri pertama kali ketemu kakak dilapangan basket, tiap hari ketemu kakak
disekolah, tapi…..”
“tapi apa deg?”
“aku juga udah punya pacar kak…”
“udah punya pacar juga ya deg? Yah”
“maaf ya kak”
“iya gakpapa kok, neg kamu seneng aku juga ikut seneng
kok deg”
Disela
– sela perbincangan mereka dirumah makan suka – suka, tiba – tiba nampak pacar
ridho dan pacar nadia yang bernama galuh yang sedang bergandengan tangan masuk
dari pintu rumah makan, yang juga akan makan malam dirumah makan tersebut.
Ridho dan nadia yang mengetahui hal itu kaget dan hanya diam seribu bahasa. Tak
lama kemudian nadia meneteskan air mata, dan ridho dengan emosi mendatangi
galuh dan ratih. Terjadi pertengkaran hebat diantaranya. Nadia hanya bisu duduk
tak berdaya dikursi meja makannya. Galuh yang melihat hal itu langsung
mendatangi nadia, dan berusha meminta maaf. Tapi apa yang terjadi, belum sempat
ada kata yang keluar dari mulut galuh, nadia menampar galuh, dan mengucapkan
kata putus kepada galuh tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasan galuh, dan
langsung pergi meninggalkannya. Hal yang sama dilakukan ridho terhadap ratih,
mau tidak mau ridho harus memutus ratih, walaupun dia pada akhirnya menyakiti
hati ratih. Tapi apa boleh buat, semua itu harus dilakukan karena sifat ratih
yang sudah kelewatan.
Kemudian
ridho menyusul nadia, berusaha menghibur nadia, dan menenangkannya. So pasti
ngambil kekosongan tempat di hati nadia diisinya.
“nad, kamu gakpapa kan?”
“iya kak, gakpapa, kak aku anterin pulang dong, lagi
pengen sendiri aku kak”
“ohh iya deg, ayo tag anter pulang dulu”
Ridho pun mengantar nadi pulang, perasaan ridho campur
aduk emosi, kecewa, marah, kesal campur jadi satu, sama halnya seperti perasaan
nadia.
Hari kamis datang algi, ajdwal
mereka untuk latihan basket, nadia terlihat senang hari itu tidak seperti
biasanya. Ada apakah gerangan?
“woe, seneng banget kayaknya nad?”
tanya ridho
“eh iya kak, berkat malming
kemaren aku jadi tau sifat busuknya galuh”
“oh ya deg, syukur deh jangan
sedih lagi yaa… keep smile nadia”
“oke kak, makasih baut semuanya
ya”
“iya adeg sama-sama, eh udah ada
coach arya, ayo kita latihan”
“siap kak”
05.00 jam latihan basket mereka
usai, algi dan lagi ridho menyatakan perasaannya kepada nadia. Kali ini ridho
menyatakan dilapangan basket, dengan disaksikan anak – anak basket, pelatih
basket, dan bapak penjaga sekolah.
“nad, apapun yang terjadi aku tetep sayang sama kamu
nad, cintaku udah mentog dikamu”
“haha kakak lebay ah”
“amacak sih? Haha”
“bercanda mulu ah ! deg mau ndak kamu jadi cewekku?”
“ayo nad diterima saja, cinta mati itu ridho” sahut
coach arya
“hahahah”nadia ketawa
“haduuuh ayolah, jangan bercanda mulu nad, aku serius
sama kamu, aku sayang sama kamu”suara ridho menyakitkan
“iya kak ridho, aku juga sayang kakak, aku mau jadi
pacarnya kakak mau bangeet, hahaha”
“serius?” tanya ridho
“iya kak ridho sayang”
“uye iyes aye aye” wujud kegirangan ridho
Akhirnya cinta ridho diterima nadia juga, tak hanya
mereka berdua yang senang dan bahagia, kebahagiaan juga muncul dari coach arya
dan anak basket lainnya. Cinta mereka akhirnya bisa dipersatukan melalui basket
we love basket.
0 komentar:
Posting Komentar