Ahidfachrudin.blogspot.com - Indonesia
merupakan negara besar dan memiliki keanekaragaman budaya di setiap daerahnya,
tak terkecuali pula dengan olahraga sepakbola. Sepakbola yang merupakan
olahraga terpopuler di dunia, sangat banyak di minati oleh para penduduk
Indonesia utamanya penduduk yang berjenis kelamin laki-laki. Indonesia yang
merupakan negara besar, memiliki ratusan atau bahkan ribuan klub sepakbola
mulai dari tingkatan rendah hingga tingkatan tinggi macam Persipura, Arema,
Persija, Persib, dll. Sepakbola Indonesia juga tak lepas dari peran suporter,
jika tidak ada suporter yang mendukung tim kesayangannya, mana mungkin
kompetisi sepakbola di Indonesia ini menjadi kompetisi yang kompetitif. Aroma
persaingan antar suporter pun acapkali mewarnai perjalanan panjang
persepakbolaan Indonesia, rivalitas antar suporter hingga menimbulkan konflik
antar suporter selalu terjadi di persepakbolaan tanah air kita tercinta.
Berikut akan saya beberkan beberapa rivalitas dan konflik antar kelompok suporter di Indonesia
1. Aremania vs Bonek Mania
Entah kapan konflik dan rivalitas
antar suporter yang nota bandnya adalah kota yang saling berdekatan ini mulai
muncul, sebelum admin lahirpun rivalitas antar dua kubu suporter ini memang
sudah terjadi hingga menyebabkan korban jiwa bagi keduanya. Dari beberapa
artikel yang admin baca, rivalitas dan konflik yang terjadi antara Aremania vs
Bonek Mania adalah “gengsi daerah”, masing-masing menganggap kotanya lebih kuat
dan lebih hebat.
Berbicara masalah persaingan dan
rivalitas dua elemen suporter di Jawa Timur ini, maka kita tidak dapat
mengesampingkan sejarah dan kultur sosial masyarakat masing-masing kota. Malang
yang secara demografis adalah sebuah kota yang ada di pinggiran gunung, dimana
pembangunan-pembangunan yang dilakukan sejak pemerintahan kolonial Hindia
Belanda hingga zaman Orde Baru membawa kemajuan yang sangat pesat bagi kota
ini. Kemajuan yang membuat masyarakatnya merasa mampu untuk menyaingi kota
metropolitin sekelas Surabaya. Surabaya yang selalu dianggap ‘number one’ dalam
berbagai kondisi membuat masyarakat Malang tidak terima dan menganggap arek
Suroboyo adalah saingan utama mereka. Dalam tataran propinsi misalnya, dimana
Malang merupakan kota kedua setelah Surabaya. Hal ini memicu kecemburuan sosial
yang sangat tinggi oleh arek Malang terhadap arek Suroboyo .
Kondisi ‘tidak mau kalah’ ini membuat
suhu konflik Malang-Surabaya begitu panas. Begitu juga dengan sepakbola, dimana
suporter asal Malang selalu berusaha menyaingi suporter asal Surabaya.Jika
Bonek Mania dikenal dengan sebutan Bondho duwit, sedangkan Aremania Bondho
duit. Adapula jika Bonek Mania menebarkan virus permusuhan, sedangkan Aremania
menyebarkan antivirusnya yakni aroma perdamaian.
Rivalitas keduanya tidak hanya hadir
lewat kerusuhan dan peperangan, tetapi juga dengan nyanyian-nyanyian saat
mendukung tim kesayangannya. Bonekmania, di kala pertandingan Persebaya melawan
tim manapun, pasti akan menyanyikan lagu-lagu yang menghina Arema dan Aremania.
Begitu pula Aremania, di kala pertandingan kandangnya juga sering menghujat
Bonek.Hingga saat ini pun, kata ‘DAMAI’ belum bisa tercapai antar kedua eleme
kelompok suporter ini, Mungkin benar kata orang, Aremania dan Bonekmania adalah
musuh abadi.
2. Viking dan The Jakmania
saya sendiri tidak mengetahui dengan
jelas, kapan awal perseturuan antar kedua kelompok suporter besar di Indonesia
ini saling berkonflik. Menurut artikel yang admin baca, rivalitas keduanya dimulai
pada tahun 2000 yang bertepatan dengan berlansungnya Liga Indonesia VI. Saat
itu pertandingan antara Persib Bandung vs Persija Jakarta, The Jakmania yang
akan mendukung tim pujaannya bertanding di stadion Siliwangi, Bandung menerima
perlakuan tidak enak dari oknum bobotoh karena alasan, bobotoh mereka juga
diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan
Persijatim vs Persib di Lebak Bulus, The Jakmania pun akhirnya tidak bisa masuk
ke dalam stadion Siliwangi, Bandung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2
The Jakmania diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion.
Kondisi ini jelas tidak bisa diterima oleh The Jakmania. Sudah ga bisa masuk
masih juga diserang. Akhirnya The Jakmania balas perlakuan mereka (Oknum
Bobotoh). Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah
bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari
kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai
beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan
berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.
Sejak saat itulah api dendam dan
permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa
Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang
terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia.
Kebodohan the jak terekspos keseluruh
negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani.
Kuis yang menguji wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus
kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak,
Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia). Pemenangnya,
Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang
tunai 10 juta rupiah. Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu
dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif
memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang
tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua. Ketuanya saja begitu, apalagi anak
buahnya?
Kejadian itu terjadi di kantin
Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat
terjadi, namun berhasil diatasi. Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka
menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di
pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan
menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas
milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos,
namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota
Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak,
Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk
handphone dan dompet mereka. Tercatat sembilan anggota Viking mengalami
luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian
lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang
merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.
Hingga saat ini perseteruan kedua
kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang memiliki anggota
terbanyak di Indonesia, memiliki kreatifitas tinggi, terbukti dengan julukan
“Bandung kota mode, musik, dan seniman” (bahkan the jak pun belanja ke
Bandung), dengan the jak yang memiliki title kota ibukota. Entah kapan ini
berakhir…
Menarik sekali membahas pertemuan
Persib dan Persija karena dua klub ini merupakan dua klub legendaris dan
memiliki sejarah besar sejak zaman Perserikatan dulu. Aroma klasik dan dendam
selalu mewarnai pertandingan ini. Mungkin tensi pertandingan ini setara dengan
Inter vs Juventus di Serie-A atau Barcelona vs Real Madrid di La Liga.
3. Benteng Viola vs Benteng Mania
Mungkin dari beberapa rivalitas
suporter yang ada di persepakbolaan Indonesia, konflik dan rivalitas antara
Benteng Viola vs Benteng Mania adalah paling miris, mengapa admin sebut
demikian karena kedua elemen suporter ini sama-sama berasal dari Tanggerang
bedanya hanya pada klub yang mereka dukung. Jika Benteng Viola mendukung
Persita Tanggerang, sedangkan Benteng Mania mendukung Persikota Tangerang.
Disetiap pertangdingan baik Persikota atau Persita, Benteng mania dan Viola
Extrim selalu terlibat tawuran disekitar stadion, sehingga membuat arus
kendaraan menjadi tersendat dan mengganggu warga sekitar stadion.
4. Persik Mania vs Aremania
Sepakbola di Jawa Timur memang panas,
apalagi jika ada pertandingan big match derby jatim pastilah di tunggu-tunggu
tuh pertandingan, selain adu gengsi antar klub Jawa Timur, juga pembuktian
siapa klub terkuat di Jawa Timur. Selain itu juga rivalitas suporter, dan
sekarang saatnya mendalami rivalitas antara kedua elemen suporter yakni
Persikmania vs Aremania. Dari informasi yang admin baca, asal mula permusuhan
antara Aremania vs Persikmania terjadi setelah manager tim Arema saat itu, Iwan
Budianto melakukan penggembosan habis-habisaan di tim Arema. Saat itu
Arema yang bermain di divisi utama yang berjalan kurang dari sebulan, Iwan
Budianto melakukan migrasi ke persik dengan membawa beberapa pilar
penting AREMA ke Persik Kediri yang saat itu berlaga di Divisi I dan bisa
membuat Persik Juara Divisi I dan otomatis promosi ke Divisi Utama. Konflik
berawal dari pertandingan antara Persik Kediri vs Arema, aremania datang dengan
jumlah yang buanyak melebihi batas yang ditentukan panpel, lalu banyak yang
masuk stadion Tidak membayar, Stadion Brawijaya banjir suporter baik dari
malang maupun tuan rumah kediri. Singkat cerita PERSIK unggul 1-0 Arema. Hal
ini membuat ribuan AREMANIA yang menempati tribun selatan gak terima trus
melempari pemain, ternyata lama kelamaan gak hanya pemain yang dilempar tapi
kerusuhan menjalar jadi bentok antar suporter AREMANIA VS PERSIK MANIA, hingga
banyak jatuh korban dan diteruskan di luar stadion dan sepanjang jalur Kediri –
Malang. Sejak kejadian itulah hubungan AREMANIA dan PERSIK MANIA sedikit
memanas, tapi itu durung puncak dari pertikaian kedua kubu tersebut. Tepat pada
tanggal 17 Januari 2008 di stadion BRAWIJAYA di gelar babak penyelisihan 8
besar. Saat itu AREMA Vs PERSIWA bermain di Stadion BRAWIJAYA,
sebelum AREMA bermain AREMANIA sudah memenuhi TRIBUN timur stadion
Brawijaya.
Singkat cerita AREMA kebobolan peng
pindi terus pas AREMA iso ngegolne, la kok Goll tersebut dianulir wasit…
ngegolne maneh di anulir maneh… wes AREMANIA gak sabar… akhire kesruh luar
biasa STADION BRAWIJAYA di bakar oleh AREMANIA
Beberapa jam setelah dibakarnya
stadion brawijaya oleh aremania, ribuan persik mania yang tidak terima karena
Stadion BRAWIJAYA yang merupakan markas tim Persik Kediri di bakar oleh Aremania,
sepanjang perjalanan pulang ke malang AREMANIA terus Mendapat teror dari warga
kediri yang jelas banyak benget kerusakan motor mobil,genting,kaca, cendela,
dll. Itulah cerita asal muasal AREMANIA (suporter terbaik) mengapa sangat
di benci oleh PERSIK MANIA. Kebencian itu kian subur ketika
pertandingan ISL 20 januari 2009 PERSIK harus menjamu AREMA di luar kandang
sebab Panpel dan keamanan tidak mau mengambil resiko memasukkan AREMA ke kota
kediri. Mereka mengharamkanAREMA dan AREMANIA masuk kediri, sehingga besok
tanggal 20 januari 2009 jatah kandang persik berkurang gara2 ulah brutal
AREMANIA pada masa lalu.
Konflik selanjutnya akan bersambung,
di tunggu ya gan!
#DAMAILAH SUPORTERKU
0 komentar:
Posting Komentar